WELCOME
KaTuariWaya
/kategory Link------------------------------------veldy>
|
/batang tubuh-------------------------------------------------veldy>
/------------------------------content-----------------------------veldy>
Lagu Makatana:
|Opo Wananatas|
Kolintang 1 |
Kolintang 2 |
Kolintang 3|
Top Ten Korea:
Dengar Berita:
Korea News (indo)
Baku Bekeng Pande:
Kerja di Korea:
Hati-hati Janji Licik Broker
Oleh Karengkom
Seoul. Tiga orang pemuda duduk-duduk di Yok sambil memperhatikan orang yang lalu lalang.
Cang cing cong, lalu si A berkesimpulan bahwa itu imigran Cina daratan.
Tas tis tus, lalu si B berkesimpulan itu imigran dari Usbekistan.
Lalu yang ini dari Rusia, ini dari Thailand dan akhirnya. Yang ini pasti Leilem.
Tak salah lagi, lidah khasnya membuat mereka tak bisa berkelit dari identitas kelahirannya, seperti kebanyakan sub etnis Tountemboan.
Ketiga pemuda langsung menggabungkan diri dengan pemilik bahasa khas itu dan
terjadi percakapan singkat. Para penglana dari Minahasa itu bertemu di satu
tempat, stasiun kereta bawah tanah di Ansan Yok. Dari orang-orang Leilem itu, diperoleh informasi bahwa mereka datang bergerombol atau satu rombongan yang berjumlah sembilan belas orang. Setengah darinya adalah Tou Minahasa, dan yang lainnya non Minahasa.
Mengapa ke Korea?
"Ekonomi susah. Perut lapar, istri mau melahirkan, anak mau sekolah, Pemda korupsi,
rakyat tidak diurus, banyak teroris, ekonomi jeblok,"dan sebagainya urusan perut yang
bikin orang tidak rasional. Itu jawaban mereka kalau di tanya.
Akhir bulan ini, rombongan berikut akan datang lagi. Semuanya pasti untuk urusan yang sama.
Orang Indonesia ke sini untuk sesuap nasi, beda tentu dengan orang Korea ke Indonesia yang
melancong atau tanam modal. Kecuali beberapa orang yang memang datang untuk tujuan diluar bekerja
seperti Pdt. Hein Arina, pendeta GMIM yang sedang menyelesaikan pedidikan
Dotoralnya di Korea, rata-rata mereka datang atas tuntutan hidup yang melilit.
Kini Tou Kawanua di Korea sudah mencapai angka lebih dari seratus orang, data pasti
belum ada karena tiap bulan selalu bertambah. Mereka tersebar di beberapa kota besar
di Korea, baik di Kota Ansan, Incheon, Suwon, Cangwon.
Kehadiran ini memberikan kontribusi positif bagi masyarakat Minahasa sendiri. Tak kurang dari satu milyar rupiah uang mereka masuk ke minahasa setiap dua atau tiga bulannya.
Data ini diambil dari biro pengiriman uang shelter-shelter orang asing
di tiga kota besar tersebut.
Menakjubkan!!!
Tapi jangan salah, keberhasilan ini harus dibayar mahal.
Rata-rata mereka yang masuk ke Korea mengeluarkan uang sampai mencapai 35 juta rupiah.
Suatu angka yang diluar dari logika. Padahal untuk masuk ke Korea secara normal,
paling banyak hanya membutuhkan pengeluaran sampai sepuluh juta rupiah.
Menanggapi hal ini, tokoh senior Kawanua di Korea, James Batas mengingatkan para
Tou Kawanua yang hendak ke Korea seharusnya berhati-hati untuk tidak dibodohi para
broker-broker tenaga kerja yang tidak bertanggung-jawab.
"Kalu mo datang, konsultasi dulu deng tamang-tamang yang so lebe dulu ka Korea,
jangan main tabrak,"kata James mengingatkan.
Keprihatinan ini memang menjadi dilema karena di satu sisi, para broker membuat
mereka lolos memasuki korea dengan jaminan akan di beri pekerjaan dan kalau tidak
berhasil lolos, sebagian uang akan dikembalikan. Sayangnya, mereka sudah diperas
habis-habisan.
Seorang warga Tompaso Baru yang lolos ke Korea berjanji kalau dia bertemu dengan broker itu
lagi, broker itu akan ditikam, katanya lancang. Namun itulah fenomena yang sedang terjadi.
"Semoga dorang ndak kenak bodok broker,"kata James mengingatkan lagi. (vru)
Spiritual
Berita Headlines:
Entertainment: Gossip
Headlines provided by Moreover
Berita Kawanua Korsel:
Kawanua Di Korsel Solid
K4 Tetapkan Pengurus
Bola dan Nasionalisme
Pemutihan Jelang World Cup, Tou Kawanua Aman
| Baku-baku bae |
Maleos-Leos |
Baku-baku sayang |
Torang samua basudara |
Matuari Waya |
Satu iman |
|
Berita Korea |
Berita Indonesia |
PENGUMUMAN:
1. Pertemuan
kerukunan keluarga kawanua korsel tetap dilaksanakan sebulan sekali,
tanggal pelaksanaan akan diberitahukan nanti.
2. Iuran anggota tetap dijalankan guna menunjang aktifitas K4
3. Warga Kawanua Korsel yang belum terdaftar di K4 harap menghubungi pengurus,
atau kepada semua anggota k4.
4. Rukun ini adalah rukun persaudaraan. Saudara-bersaudara kawanua, sulut, dan semua yang
merasa keluarga besar: Kawanua, Minahasa, Manado, Sulut, Indonesia. Dan bukan merupakan organisasi
profit, politik, dan agama. Non profit, non politik, non agama (yang tidak beragamapun silahkan gabung)
|
/klaar table content>
® 2002 Inter Manguni Ketter, IMK.
A Business Data Provider Company. All Rights Reserved.
Terms under which this service is provided to you.
Contact us
| |